Kamis, 18 Maret 2010

HAIKU OPERATING SYSTEM

Latar belakang Haiku


Ada yang pernah dengar tentang BeOS? BeOS, mungkin, adalah satu-satunya sistem operasi yang dapat mengalahkan Windows dan Mac OS, dan perusahaan pembuatnya, Be, Inc., adalah perusahaan terakhir yang berani bersaing dengan Microsoft dan Apple secara langsung, sekaligus perusahaan terakhir yang ditakuti oleh Microsoft dan Apple. Terdengar mengada-ada? Berikut sejarahnya.

Tahun 1990, Jean Louis Gassée, kepala bagian advanced product development and worldwide marketing perusahaan komputer Apple, keluar dari Apple dan membuat perusahaan baru yang bernama Be, Inc. bersama developer Apple Newton, Steve Sakoman. Tujuan dari Be adalah membuat platform hardware baru dengan sistem operasi baru yang tidak terikat isu backwards compatibility dan dirancang untuk multiprocessing.

Be pun mulai membuat prototipe platform perangkat keras mereka yang disebut BeBox. Perangkat ini berbasiskan processor AT&T Hobbit. Pada akhir 1990 hingga awal 1991, beberapa mantan pegawai Apple bergabung dengan Be. Bahkan, Benoit Schillings, salah satu key developer pengembangan BeOS, mungkin adalah satu-satunya pegawai Be yang tidak berasal dari Apple.

Seiring dengan pengembangan hardware, sisi software pun mulai dikembangkan. Awalnya Be berniat membeli sistem operasi lain, namun tidak ada yang cocok, atau terlalu mahal. Akhirnya Be memutuskan untuk membuat sistem operasi sendiri. Sekitar tahun 1992, sistem operasi ini memiliki kemampuan multiprocessing dan multitasking, serta shell berupa command line interface tanpa dukungan grafis. Windowing system yang sudah ada umumnya terlalu kompleks sehingga akhirnya Benoit Schillings membuat windowing system sendiri, yang dioptimasi untuk kernel Be dan BeBox sehingga performanya luar biasa. Semula Be mengadakan kontes untuk nama sistem operasi mereka, namun akhirnya tetap dinamakan Be Operating System atau BeOS.

Namun pada 1994, AT&T menghentikan produksi processor Hobbit. Maka BeBox beserta sistem operasi yang diusungnya pun harus di-port untuk arsitektur processor yang berbeda — pilihan jatuh pada PowerPC. Pada transisi ini, Joseph Palmer seorang diri merancang BeBox dengan PowerPC berdasarkan pada PowerPC Reference Platform dan I/O System, meskipun dianggap ketinggalan zaman. Namun menurut Palmer, saat bekerja di Apple, ia menyadari bahwa yang membuat Mac banyak digunakan adalah kemudahan software, bukan rancangan hardware. Pengguna bahkan mungkin tidak menyadari adanya perubahan arsitektur.

When I designed the BeBox I used the PREP design and a PC I/O system. We didn’t have the resources to invent a better DMA controller, so we didn’t. Guess what? The PC one worked well enough. Would the BeBox have been “better” with a new DMA architecture? Yes. Would the end user have been able to tell? Probably not, but the delivery schedule would have slipped. End users notice that. (Joseph Palmer)

Transisi pada level software dilakukan oleh Bob Herold dan Cyril Meurillon, termasuk membuat compiler baru sehingga komponen high-level cukup di-compile ulang tanpa banyak modifikasi. Transisi pada level software ini selesai bahkan sebelum Palmer sel

BeOS, mungkin, adalah satu-satunya sistem operasi yang dapat mengalahkan Windows dan Mac OS, dan perusahaan pembuatnya, Be, Inc., adalah perusahaan terakhir yang berani bersaing dengan Microsoft dan Apple secara langsung, sekaligus perusahaan terakhir yang ditakuti oleh Microsoft dan Apple. Terdengar mengada-ada? Berikut sejarahnya.

Tahun 1990, Jean Louis Gassée, kepala bagian advanced product development and worldwide marketing perusahaan komputer Apple, keluar dari Apple dan membuat perusahaan baru yang bernama Be, Inc. bersama developer Apple Newton, Steve Sakoman. Tujuan dari Be adalah membuat platform hardware baru dengan sistem operasi baru yang tidak terikat isu backwards compatibility dan dirancang untuk multiprocessing.

Be pun mulai membuat prototipe platform perangkat keras mereka yang disebut BeBox. Perangkat ini berbasiskan processor AT&T Hobbit. Pada akhir 1990 hingga awal 1991, beberapa mantan pegawai Apple bergabung dengan Be. Bahkan, Benoit Schillings, salah satu key developer pengembangan BeOS, mungkin adalah satu-satunya pegawai Be yang tidak berasal dari Apple.

Seiring dengan pengembangan hardware, sisi software pun mulai dikembangkan. Awalnya Be berniat membeli sistem operasi lain, namun tidak ada yang cocok, atau terlalu mahal. Akhirnya Be memutuskan untuk membuat sistem operasi sendiri. Sekitar tahun 1992, sistem operasi ini memiliki kemampuan multiprocessing dan multitasking, serta shell berupa command line interface tanpa dukungan grafis. Windowing system yang sudah ada umumnya terlalu kompleks sehingga akhirnya Benoit Schillings membuat windowing system sendiri, yang dioptimasi untuk kernel Be dan BeBox sehingga performanya luar biasa. Semula Be mengadakan kontes untuk nama sistem operasi mereka, namun akhirnya tetap dinamakan Be Operating System atau BeOS.

Namun pada 1994, AT&T menghentikan produksi processor Hobbit. Maka BeBox beserta sistem operasi yang diusungnya pun harus di-port untuk arsitektur processor yang berbeda — pilihan jatuh pada PowerPC. Pada transisi ini, Joseph Palmer seorang diri merancang BeBox dengan PowerPC berdasarkan pada PowerPC Reference Platform dan I/O System, meskipun dianggap ketinggalan zaman. Namun menurut Palmer, saat bekerja di Apple, ia menyadari bahwa yang membuat Mac banyak digunakan adalah kemudahan software, bukan rancangan hardware. Pengguna bahkan mungkin tidak menyadari adanya perubahan arsitektur.

Transisi pada level software dilakukan oleh Bob Herold dan Cyril Meurillon, termasuk membuat compiler baru sehingga komponen high-level cukup di-compile ulang tanpa banyak modifikasi. Transisi pada level software ini selesai bahkan sebelum Palmer selesai membangun BeBox berbasis PowerPC. Pada waktu itu juga Brad Taylor mengimplementasikan TCP/IP stack dan perangkat FTP.

Tahun 1995, BeBox pun diluncurkan ke publik, seminggu setelah Microsoft merilis Windows 95. BeBox mendapat sambutan hangat. BeOS berjalan dengan cepat dan halus, dan bahkan memiliki kemampuan multitasking handal yang belum dimiliki Mac ataupun Windows. Mac pada saat itu bahkan belum mengimplementasikan preemptive multitasking dan protected memory.

Namun pada tahun 1996 Be mulai mengalami kejatuhan. BeBox berhenti diproduksi, dan Be hanya berfokus pada software. BeOS pun berjalan pada Apple Macintosh dan hanya ditawarkan sebagai optional install di samping Mac OS. Ketika Apple membutuhkan sistem operasi baru untuk menggantikan Mac OS yang sudah ketinggalan zaman, Be menawarkan BeOS seharga 400 juta dollar, namun Apple tidak mau membeli sistem operasi seharga lebih dari 125 juta dollar. Akhirnya Apple justru membeli NEXT seharga 429 juta dollar dengan “bonus” Steve Jobs.

Pada tahun 1997, keadaan semakin buruk bagi Be. Steve Jobs tidak memperbolehkan BeOS sebagai optional install seperti dulu, dan menolak memberikan spesifikasi G3 kepada Be, sehingga Be tidak dapat membuat port BeOS yang dapat berjalan pada hardware baru Apple tersebut. Tampaknya Apple tak berani bersaing dengan Be. BeOS pun terpaksa di-porting ke Intel. Tahun 1998, Be merilis BeOS pertama yang dapat berjalan pada PowerPC maupun x86.

Namun di dunia x86 pun Be harus menghadapi persaingan dengan taktik OEM Microsoft. Microsoft bahkan kabarnya melarang produsen komputer untuk menjual komputer dengan BeOS. Tahun 2002, Be menuntut Microsoft atas masalah ini, namun kasus ini tidak pernah dilanjutkan setelah Microsoft membayar 23 juta dollar kepada Be. Tampak juga bahwa Microsoft tidak berani bersaing dengan Be.

BeOS pun mati. BeOS dibeli oleh Palm, kemudian berpindah tangan ke Access. Sistem operasi yang berpotensi mengalahkan Mac dan Windows, kini bahkan tidak ada versi paling sederhana sekalipun yang tersedia untuk diunduh. Sejak saat itu, sistem operasi lain selain Mac dan Windows pun juga berjatuhan. Sebelumnya, lahirnya sistem operasi baru selalu disambut hangat. Namun sejak kalahnya Be, sistem operasi baru selalu ditanggapi dengan skeptis karena dianggap tak mungkin menyaingi Windows.

Kini, ada sekumpulan orang yang ingin kembali “menghidupkan” BeOS. Mereka, dalam perusahaan Haiku, Inc., menginisiasi suatu sistem operasi yang terinspirasi dari BeOS, dengan nama Haiku.

Secara umum, maklum masih versi alpha, versi Haiku ini tentunya belum cocok untuk digunakan sehari-hari. Masih ada fungsi dari BeOS yang belum diimplementasikan ke dalam Haiku, namun kendala sebenarnya dalam menjadikan Haiku sebagai sistem utama adalah minimnya perangkat lunak yang tersedia. Setahu saya belum ada office suite yang dirilis untuk Haiku, dan web browser yang ada pun baru BeZilla yang diturunkan dari Firefox 2.x. Selain itu tentunya untuk para developer, belum tersedia compiler dan IDE yang beraneka ragam untuk Haiku.

Pengenalan Haiku

Haiku, sebelumnya dikenal sebagai OpenBeOS, adalah sebuah proyek sistem operasi open source untuk menciptakan Be Operating System pada komputer x86 dan PowerPC. Dimulai sebagai "OpenBeOS" pada 2001 setelah Be dibeli oleh Palm, Inc. dan BeOS tidak lagi dilanjutkan. Pada 2004 nama baru dipilih untuk menghindari pelanggaran hak nama Palm. Proyek ini dikendalikan oleh Haiku Incorporated, sebuah perusahaan nirlaba di New York.

Haiku adalah sebuah sistem operasi open source yang saat ini dalam pembangunan yang target khusus komputasi personal. Terinspirasi oleh Be Operating System, Haiku bertujuan untuk menjadi cepat, efisien, mudah digunakan, mudah dipelajari dan sangat kuat namun sistem untuk komputer pengguna dari semua tingkatan.
Apa yang begitu baik tentang Haiku sih?

Menyoroti kunci yang membedakan Haiku dari sistem operasi lain meliputi:

* Spesifik fokus pada komputasi personal
* Custom kernel dirancang untuk tanggap
* Fully threaded desain untuk efisiensi besar dengan CPU multi-processor/core
* Kaya OO API untuk pengembangan lebih cepat
* Database-seperti sistem berkas (OpenBFS) dengan dukungan untuk diindeks metadata
* Unified, kohesif antarmuka

Mengapa Haiku?

Jadilah Sistem Operasi yang progresif memperkenalkan konsep-konsep dan teknologi yang kami percaya mewakili yang ideal berarti sederhana dan efisien untuk komputasi personal. Haiku adalah realisasi dari konsep-konsep dan teknologi dalam bentuk sistem operasi yang merupakan open source dan gratis.

Yang berada di belakang Haiku?

Haiku dikembangkan oleh komunitas yang tumbuh pengembang sukarelawan dari seluruh dunia. Selain itu, juga Haiku ada berkat dukungan berdedikasi yang sungguh-sungguh dan ramah masyarakat, dan bahwa dari Haiku Inc, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh mantan pemimpin proyek Michael Phipps dengan tujuan untuk mendukung pengembangan Haiku serta pertumbuhan baik dari masyarakat dan Haiku platform.

Be OS memperkenalkan konsep progresif dan teknologi yang mewakili idealitas dari komputer dekstop. Haiku akan menjadi realisasi konsep-konsep ini dan teknologi dalam bentuk sistem operasi yang open source dan gratis.

Haiku dibuat sebagian besar oleh sukarelawan di dunia pada waktu senggang. Pengembangan Haiku dipimpin oleh Haiku Inc, perusahaan non-profit yang dibangun oleh project leader sebelumnya yaitu Michael Phipps.

System Requirements

  • Haiku hanya bekerja on x86 systems.
  • minimal memory 128MB Dan 1GB of memory is recommended
  • Haiku dapat bekerja minimal di CPU's Pentium II 400MH
  • Membutuhkan minimal 600MB of drive space.

Tidak ada komentar: