Kamis, 22 April 2010

TUGAS PERTEMUAN III

1. Pelajari perintah dtrace atau sejenis di Linux. Buat rangkumannya disertai 3 contoh :
Perintah dtrace di Linux

DTrace adalah sebuah fasilitas perunut dinamis komprehensif yang tersedia di Sistem Operasi Solaris 10. Pemanfaatan fasilitas ini ditujukan kepada:

* Administrators System
* Teknisi Pendukung Layanan (Service Support Personnel)
* Pengembang Kernel
* Pengembang Program Applikasi
* DTrace dapat digunakan oleh root dan pengguna biasa yang diberi hak-khusus DTrace melalui fasilitas Role-based Access Control (RBAC) di Solaris 10.

Fitur-fitur DTrace

DTrace memiliki fitur-fitur berikut:

* Memungkinkan modifikasi dinamis terhadap sistem untuk mengumpulkan data-data tertentu
* Melakukan perunutan di sistem yang aktif
* Sangat aman karena tidak menimbulkan kegagalan fatal yang tak-terduga
* Memungkinkan perunutan terhadap program kernel dan program tingkat-pengguna
* Menjalankan fungsinya dengan beban-kerja rendah ketika perunutan terjadi dan beban-kerja nol ketika perunutan tidak dilakukan.

Kemampuan-kemampuan DTrace

Kerangka kerja DTrace memiliki sekitar 10000 titik-titik perunutan yang disebut probe. Ketika titik instrumentasi diaktifkan maka pengumpulan data-data di dalam kernel atau proses pengguna dapat dilakukan.
Sebuah contoh probe yang disediakan oleh kerangka-kerja DTrace adalah titik-masuk (entry) ke dalam setiap fungsi-fungsi kernel. Informasi yang dapat diperoleh ketika probe ini aktif adalah:

* Setiap argumen yang diberikan kepada fungsi tersebut
* Variable global yang ada di dalam Kernel
* Catatan waktu dalam nanosecond yang diperlukan ketika sebuah fungsi dipanggil
* Perunutan terhadap stack untuk mengindikasikan kode-kode apa yang dipanggil oleh fungsi ini
* Process yang sedang berjalan ketika fungsi ini dipanggil
* Thread yang membuat panggilan terhadap fungsi ini

Berikut ini adalah beberapa perintah DTrace yang umum digunakan:

Data Recording Actions:

* trace(expression) – mengevaluasi expression dan menampilkannya ke output buffer.
* tracemem(address, size_t nbytes) – men-copy isi memory sebanyak nbytes ke output buffer.
* printf(format,...) – men-format dan mencetak seperti layaknya di C.
* printa(aggregation), printa(string format, aggregation) – menampilkan hasil agregasi.
* stack(int nframes), stack()- menampilkan kernel stack trace ke output buffer.
* ustack(int nframes, int strsize), ustack(int nframes), ustack(void) – menampilkan user stack trace ke output buffer.
* jstack(int nframes, int strsize), jstack(int nframes), jstac(void) – alias untuk ustack tetapi menggunakan option jstackframes.

Destructive Actions: (untuk memakai action ini, kita harus memakai option -w saat memanggil DTrace)

* stop() – menghentikan proses yang men-fire probe bersangkutan.
* raise(int signal) – mengirimkan sinyal ke proses yang men-fire probe bersangkutan.
* copyout(void * buf, uintptr_t addr, size_t nbytes) – mencopy nbytes dari buf ke alamat yang ditentukan di addr.
* copyoutstr(string str, uintptr_t addr, size_t maxlen) – mencopy str ke alamat yang ditentukan di addr.
* system(string program, ...) – menjalankan program.

Kernel Destructive Actions: (Ini harus dipakai dengan hati-hati karena dapat merusak seluruh sistem operasi)

* breakpoint() – menyebabkan sistem berhenti dan menjalankan kernel debugger.
* panic() – memunculkan kernel panic.
* chill (int nanoseconds) – membuat DTrace berhenti bekerja selama beberapa nanoseconds. Ini dapat menyebabkan masalah pada scheduler seperti cron bila dipergunakan secara tidak benar.

Special Actions:

* exit(int status) – Berhenti melakukan tracing.

Subroutines:

* alloca(size_t size) – mengalokasikan memori sejumlah size.
* basename (char * str) – mendapatkan nama sebuah string tanpa prefix yang berakhir dengan “/.”
* bcopy(void *src, void *dest, size_t size) – men-copy memory sebesar size dari src ke dest.
* cleanpath(char *str) – menghapus bagian seperti “/./” dan menerjemahkan lokasi relatif seperti “/../”
* copyin(uintptr_t addr, size_t size) – men-copy sejumlah size bytes dari alamat addr ke DTrace scratch buffer.
* copyinstr(uintptr_t addr) – men-copy string ke DTrace scratch buffer.
* copyinto(uintptr_t addr, size_t size, void *dest) – mencopy dari alamat addr sebanyak size bytes ke alamat dest di DTrace scratch buffer.
* dirname(char *str) – mendapatkan lokasi direktori dari string yang berisi lokasi file.
* msgdsize(mblk_t *mp) – mengembalikan jumlah byte di data message yang di-point oleh mp.
* msgsize(mblk_t *mp) – mengembalikan total jumlah byte di data message yang di-point oleh mp.
* int mutex_owned(kmutex_t *mutext) – mengembalikan nilai bukan nol jika thread yang sedang berjalan memiliki kernel mutex yang ditentukan, atau nol jika kernel mutex saat ini tidak dimiliki oleh thread.
* int mutex_owner(kmutext_t *mutext) – mengembalikan pointer ke thread yang memiliki mutex yang ditentukan.
* mutex_type_adaptive(kmutex_t *mutex)- mengembalikan nilai bukan nol jika kernel mutex bertipe MUTEX_ADAPTIVE, dan sebaliknya.
* progenyof(pid_t pid) – mengembalikan nilai bukan nol jika proses yang sedang berjalan merupakan turunan dari proses yang memiliki PID yang ditentukan.
* rand() – mengembalikan nilai pseudo-random.
* rw_iswriter(krwlock_t *rwlock) - mengembalikan nilai bukan nol jika reader-writer lock tersebut dimiliki oleh writer atau sedang diminta oleh writer.
* rw_writer_held(krwlock_t *rwlock) – mengembalikan nilai bukan nol jika reader-writer lock tersebut dimiliki oleh writer.
* speculation() – mempersiapkan tempat di trace buffer untuk dipakai oleh speculate().
* strjoin(char *str1, char *str2) – menggabungkan str1 dan str2.
* strlen(string str) – mengembalikan jumlah karakter di str, tidak termasuk null byte.

Contoh pengunaan dtrace :

1.

dtrace -s namafile.d 1234 (Dimana namafile.d adalah file yangberisi program D)

2.

dtrace -s trace_read.d (menulis program kita dalam file trace_read.d)

3. ppriv -s A+dtrace_kernel,dtrace_proc,dtrace_user [PID](Digunakan untuk memberikan privilege di atas secara sementara pada sebuah PID shell)

2.Perbedaan Unix, Free BSD, Solaris dan Linux

1. Unix
Termasuk sistem operasi yang paling awal ada untuk komputer. Merupakan induk dari sistem operasi linux. Unix pertama kali dibuat di Bell Labs, sebuah unit riset dan pengembangan di bawah AT&T (dan sekarang di bawah Lucent) untuk komputer mini PDP dan VAX. Versi terakhir yang ditulis Bell Labs sendiri adalah versi ketujuh (V7), 1979. Sejak 1974 Universitas of California, Berkeley, menggunakan Unix, dan sejak 1977 juga mulai mengembangkan Unix-nya sendiri (BSD). Sepanjang sejarahnya, Unix telah dikembangkan oleh berbagai vendor dan telah hadir dalam berbagai rupa dan rasa. Tidak semuanya gratis, tidak semuanya saling kompatibel. Unix popular karena portabel—ditulis dalam bahasa tingkat tinggi C sejak 1973 dan bukan assembly, sehingga mudah dipindahkan antararsitektur komputer—serta memiliki konsep sederhana dan elegan.
2. Free BSD
FreeBSD adalah sebuah sistem operasi bertipe Unix bebas yang diturunkan dari UNIX AT&T lewat cabang Berkeley Software Distribution (BSD) yaitu sistem operasi 386BSD dan 4.4BSD. FreeBSD berjalan di atas sistem Intel x86 (IA-32) (termasuk Microsoft Xbox), DEC Alpha, Sun UltraSPARC, IA-64, AMD64, PowerPC dan arsitektur NEC PC-98. Dukungan untuk arsitektur ARM dan MIPS sedang dalam pengembangan. FreeBSD terkenal dengan sebutan “raksasa tak dikenal” diantara software operating system bebas. FreeBSD bukan merupakan tiruan Unix, tetapi berjalan seperti operating system Unix. FreeBSD bekerja dengan Unix-compliant internals dan sistem API. FreeBSD umumnya sebagai operating system yang dapat diandalkan dan kuat. Proyek pembangunan operating system FreeBSD dimulai pada tahun 1993 yang tumbuh dengan cepat. Banyak keunggulan yang bisa didapat dari operating system FreeBSD tersebut.
3. Solaris

Solaris adalah salah satu UNIX yang paling dikenal dunia. Solaris dibuat oleh Sun Microsystem. Solaris berjalan pada high−end hardware yang dapat mendukung puluhan processor, GB RAM, serta harddisk. Ia banyak digunakan sebagai platform oleh aplikasi enterprise, seperti Oracle. Solaris didesain untuk berjalan pada processor SPARC yang diproduksi oleh SUN. Karena SUN mengontrol sendiri hardware dan software, mereka dapat mengembangkan system dengan fitur2 menarik, seperti, hot-swappable RAM, mainboard, harddisk, CPU.
SUN OS merupakan sebuah versi UNIX yang digunakan dalam workstation-workstation Sun Microsystems yang dirilis pada tahun 1982. Setelah merilis SunOS versi 4, Sun Microsystems mengubah kode UNIX BSD yang sebelumnya mereka gunakan dengan kode UNIX System V, setelah mendapatkan lisensi dari pemegang lisensi UNIX waktu itu, AT&T. Perubahan ini menjadikan namanya berubah menjadi Solaris versi 2, dari yang seharusnya SunOS 5. Sehingga, secara tidak langsung, SunOS pun dianggap sebagai Solaris versi 1.x.
Istilah SunOS masih digunakan sebagai istilah yang merujuk kepada inti dari Solaris. Nomor versi inti SunOS dianggap sebagai versi Solaris 5.{nomor versi Solaris}. Sebagai contoh, Solaris 10, dapat disebut sebagai SunOS 5.10. Man page Solaris juga dinamai sebagai SunOS, meski istilah SunOS tidak lagi digunakan dalam dokumentasi marketing Sun Microsystems
4. Linux

Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun.
Nama “Linux” berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux adalah sebuah kloning UNIX, ditulis benar-benar dari bawah lebih dari satu dekade lalu. Linux sama dengan BSD dalam banyak hal, namun BSD telah mempunyai budaya yang telah lama, serta lebih ramah terhadap dunia komersial. Linux mensyaratkan kepada pemakai komersial untuk memberikan feedback kembali ke linux, sementara BSD tidak mempunyai batasan seperti ini. Diantara pengguna UNIX, terdapat konflik persepsi antara kubu BSD dan LINUX. Namun jika anda menggali lebih dalam, sebaliknya, anda akan melihat bagaimana para developer berkomunikasi dan bekerjasama dengan ramah dan pikiran terbuka. Hanya sebagian kecil dari user maupun developer yang membuat friksi.

Dari keempat software operating system diatas, hampir seluruhnya merupakan pengembangan dari operating system Unix. Namun dari setiap operating system diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tidak ada komentar: